Jumat, 06 Oktober 2017

Belajar Tanggap untuk Tak Gagap




Judul                : Tanggap Darurat Bencana Alam
Penulis             : Giri Wiarto
Penerbit           : Gosyen Publishing
Cetakan           : I, 2017
Tebal               : xii + 196 hlm
ISBN                : 978-602-1107-09-6

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri banyak dari lempengan-lempengan bumi yang mengakibatkannya rawan gempa dan tsunami. Gunung berapi, hutan yang luas, tebing-tebing banyak terdapat di Indonesia. Indonesia juga berada di garis khatulistiwa yang menjadikannya memiliki dua musim kemarau dan hujan. Kemarau yang berkepanjangan mampu membuat gesekan-gesekan ranting dapat menyulut api dan mengakibatkan kebakaran hutan. Pendek kata, negeri kita rawan terhadap bencana. Belum lagi jika bencana itu terjadi karena kesalahan manusia. Seperti kebakaran pasar, gudang dan lain sebagainya. Maka diperlukanlah sebuah informasi untuk memahamkan masyarakat terhadap bencana-bencana yang mngkin terjadi disekitar kita.
Giri Wiarto dalam bukunya Tanggap Darurat Bencana Alam, membagi ke dalam 5 Bagian. Pertama adalah Pendahuluan Bencana Alam. Pengertian, jenis, faktor yang mempengaruhi, dampak serta penanggulangan dijelaskan secara sederhana. Bagian kedua yang dibahas adalah badan penanggulanagn bencana yaitu PMI dan SAR. Bagian Ketiga dibahas mengenai penyelamatan terhadap bencana. Bencana-bencana tersebut yaitu kebakaran, gunung meletus, gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin topan, dan tsunami. Mulai dari penyebab, tanda-tanda terjadinya bencana, pencegahan hingga penyelamatan dipaparkan secara runtut. Pertolongan Pertama pada Kecelakanaan (P3K) dibahas pada bagian keempat. Di bagian ini terdapat langkah-langkah, peralatan yang digunakan, pelaksanaan dan teknik, dan yang paling penting adalah kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan ini dibahas dengan tujuan untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi. Belajar dari kesalahan yang pernah ada. Bagian terakhir, penulis menambahkan istilah-istilah penting dalam bencana. Bukan hanya sekedar arti kata, melainkan juga penjelasan-penjelasan yang mampu memahamkan pembaca.
Buku ini dikemas dengan runtut dan bahasa yang ringan serta mudah dipahami. Ditampilkan pula gambar-gambar ilustrasi untuk lebih membuka pikiran pembaca. Buku ini akan menjadi lebih hidup lagi jika penulis menambahkan peran SAR dan PMI yang sudah pernah dilakukan dalam bencana-bencana di Indonesia, disertai dengan foto-foto yang mendukung. Dalam penelaahaan istilah-istilah, penulis banyak menggunakan sumber dari internet yang sebagain besar dari blog. Alangkah bagusnya jika penulis mengambil dari sumber informasi utama seperti kamus dan ensiklopedia, sehingga informasi yang dituliskan valid dan mudah didapatkan rujukannya kembali. Tentu akan sangat membantu jika siswa yang akan mencari lebih banyak buku tentang bencana dan tanggap darurat.
Buku ini sangat cocok untuk dijadikan buku penunjang sebagai bahan bacaan adik-adik yang mengikuti ekstra PMR. Cocok pula untuk dibaca tim SAR di sekolah-sekolah atau institusi tertentu. Dengan adanya buku ini dapat menambah pengetahuan terkait dengan bencana dan tanggap darurat sehingga mereka yang sudah membaca buku ini diharapkan tidak gagap lagi jika suatu waktu bencana melanda.  Semoga dengan membaca buku ini dapat menambah kesiapsiagaan bagi tim SAR, PMI dan yang paling penting adalah kesiapsiagaan diri sendiri dalam bertindak menyelamatkan diri sendiri ketika bencana terjadi. 

*Dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat, 25 September 2017

Tidak ada komentar:

Berkawan IT untuk Kemajuan

Judul                : Teknologi Informasi dan Fungsi Kepustakawanan Penulis              : Rhoni Rodin Penerbit            : Calpulis ...