Selasa, 23 Maret 2010

Aku Ingin Menjadi Lelaki



--> -->

Aku Ingin Menjadi Lelaki

Oleh : Uswatun Hasanah

Baru-baru ini surat kabar sering menuliskan mengenai penelitian seks bebas yang sangat merugikan bagi kaum perempuan. Dari berbagai sumber yang kubaca, menyebutkan bahwa para lelaki itu tak memenuhi tanggung jawabnya sebagai si pelaku yang tertuduh. Entah itu dilakukan atas dasar suka sama suka atau karena terpaksa. Tak banyak yang peduli.
Hatiku terusik ketika membaca ada yang melakukan penelitian serupa dengan titik focus riset perhatiannya adalah pihak lelakinya. Karena biasanya yang menjadi focus tersebut adalah perempuan. Maka hal ini tampak aneh dalam pikiranku. Mungkin akan menjadi penemuan yang hebat. Semoga.
Pada dasarnya keterusikkanku bukanlah berpangkal pada hal tersebut. Memang sejak lama sudah terpikirkan… bahwa ada sesuatu yang tak di ketahui dari seorang lelaki. Sesuatu hal yang sepertinya akan sulit dipahami oleh seorang perempuan. Karena perempuan memiliki 90% perasaan dan lelaki memiliki 90% logika. Amat kontras. Tapi inilah yang menjadikannya berjodoh. Tuhan memang sangat lihai dalam menciptakan suatu keanehan yang akan lama kita pikirkan.
“Buleh kutahu apa yang menjadi ciri khas perbedaan lelaki dan perempuan?” tanyaku pada salah seorang kawan lelaki.
“Mau buat apa_e, rahasia donk.” Jawabnya sekenanya.
“Ehm.. Ehm.. mau buat menaklukkanku po?” tambahnya.
“Yeee kepedean! Ini demi terciptanya sebuah kedamaian dunia! Biar perempuan tak kalah dengan laki-laki dan laki-laki tak ngalah sama perempuan!” Loh kok…
Kami tertawa bareng..
“Laki-laki itu sering berantem. Tapi itu sebuah keakraban. Laki-laki juga dekatnya sama bapak. Apalagi ya… gak taulah..” jawabnya dengan sedikit mendeskripsikan dengan dibarengi ekspresi yang menurutku –sangat tidak meyakinkan-.
Aku hanya mencibir saja. Kenapa tadi harus bertanya dengan orang yang nggak jelas memberi pendapat atau menambah pusing.

*** *** ***

Seperti kalimat yang sering terdengar. Bahwa kita tak dapat memahami orang lain jika tak menjadi orang lain tersebut. Selama ini, sungguh begitu bingung memikirkannya. Karena terkadang begitu egois memaksakan apa yang dirasakan sendiri. Tak mau tahu dengan logika laki-laki. Tapi, bukan berarti menjadi penganut.
Pernah suatu ketika, melihat seorang teman yang pada dasarnya sedang berhadapan dengan cinta pertamanya. Pada saat yang bersamaan ada seorang teman yang dapat dikatakan lebih cantik. Ada suatu tingkah aneh yang seolah-olah menyiratkan –hendak pilih yang mana-. Jika teringat akan hal itu, hanya akan muncul dua kata. Kok bisa…Maka jawabannya adalah, aku ingin menjadi lelaki.
Kemudian ketika menjelajahi sinetron Indonesia dan Luar Negeri yang tayang secara berkala. Dan melihat cerita cinta. Bagaimana cinta itu bisa terjadi. Mengapa bisa terjadi. Mengapa harus mengejar. Mengapa harus orang yang diinginkan. Mengapa harus berkorban. Jawabannya hanyalah… aku ingin menjadi lelaki!
Pernahkah mendengar tentang sebuah nasehat dari seorang yang sudah berusia? Pandangannya terhadap suatu hal, tak dipandang dari sebelah mata saja. Heran sungguh heran. Bagaimana ia bisa menemukan berbagai banyak pandangan hanya tentang satu hal saja? Seperti dampak tak hanya positif dan negative. Bahkan lebih. Jawabannya hanya satu juga. Aku ingin menjadi lelaki.
Ada lagi, tentang kasus sebuah kemalasan. Pandangan bahwa pekerjaan perempuan lebih baik daripada lelaki. Diperkuat dengan penglihatanku yang menyatakan bahwa lelaki jika masuk kelas terlambat. Apakah itu memang terlambat, diperlambat, dibuat terlambat, atau memang dasarnya begitu? Jawabannya satu. Aku ingin menjadi lelaki.

*** *** ****

Hari "H" semakin dekat saja. Penelitianku tak kunjung usai juga. Riset sangat menyulitkan. Proses wawancara tak bisa maksimal. Logika tak berjalan. Akankah sempat dikirim ke panitia lomba? Semoga. Hanya semoga saja.
Seandainya aku bisa. Aku ingin menjadi lelaki. Setidaknya untuk menyelesaikan penelitianku. Sehingga kudapatkan sebuah kesimpulan. Dan tak membuatku banyak berpikir. Atau jika bisa, hingga penelitianku mendapatkan sambutan yang begitu hebat oleh dunia. Dibukukan. Dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa.
Fiuh… Kutarik nafas putus asa. Mencoba menguntainya menjadi gairah semangat lagi. Bersama mimpi yang sedang melambai, mencoba mengajakku untuk berlari…

Ngayojokarto
23MAR10_23.10

Tidak ada komentar:

Berkawan IT untuk Kemajuan

Judul                : Teknologi Informasi dan Fungsi Kepustakawanan Penulis              : Rhoni Rodin Penerbit            : Calpulis ...